• Stay

    Assalamualaikum wr. wb !

    -Hai-hai, ciyeee akhirnya ketemu, haha, nunggu ya ? Okeh ! Ini cerpen pertama setelah vacum 2 tahun + 6 bulan hoho. Maaf jika mungkin tidak begitu rapi, so, just enjoy the story-

       Stay   
    By : Amalia Raafiah

    HARIS RAHASTIAN
    ERIN KUMALA

    “PING !!”
    Nada disertai getar dari ponselku mengundangku untuk berkutik kembali dengan teknologi masa kini, melihat kembali apa yang terjadi dari kejauhan.

    Haris Rahastian
    Nama ini kembali masuk dalam jajaran obrolan di pesan BBM ponselku,

    “It has been a long time”
    Text pertama yang mengawali pembicaraan 2 tahun dalam kode, haruskah aku membalas ? Memulai sesuatu yang sebelumnya belum pernah kumulai ?

    “There are two mistakes one can make along the road to truth. NOT GOING ALL THE WAY and NOT STARTING”
    -        Buddha -

    Yap, kami kembali memulai percakapan, obrolan tanpa akhir, berisi keceriaan, canda, tawa, dan
    rindu.

    Reuni SMP membuat kami kembali bertemu, rindu yang selama ini terpendam, rindu yang selama ini tertahan dan rindu yang tak pernah tersampaikan, kini pecah.
    Kami mengobrol satu sama lain, bercerita kembali indahnya masa SMA yang tak kami lalui bersama, bercerita betapa sulitnya menjatuhkan pilihan untuk masa depan, bercerita pengalaman-pengalaman unik yang tak pernah kami ketahui sebelumnya, sungguh
    aku ingin menghentikan waktu saat itu.

    Setelah pertemuan itu berakhir, semua berakhir pula, kembali pada jalannya, jalan yang sunyi, sepi, dan gelap.
    Tidak pernah ada pesan lagi yang masuk, yang kulihat hanya history obrolan kami dengan lambang hijau bertuliskan R.

    Apa daya ? Aku bukan siapa siapa.

    Entah, apa yang salah dengan pertemuan kemarin, atau apakah ada kata-kata yang salah terucap dari mulutku ? yang mungkin tak sengaja melukainya. Aku hanya tak mengerti, kenapa dia pergi begitu saja.
    ......
    Kulihat Recent Updates pagi ini, dan seketika itu pula aku menutupnya.
    Apakah aku tidak salah lihat ?
    Siapa dia ?
    Secepat itukah ?

    Lalu, aku ini siapa ?

    Mungkin aku yang terlalu berfikir jauh bahwa dia datang untukku, mungkin aku yang salah mengartikan semua pesan darinya, mungkin aku salah mengartikan kata rindu darinya, mungkin aku memang bukan pilihannya.

    “It’s okay, I’m strong enough”

    Semua kembali berjalan, hidupku harus tetap kulanjutkan, aku harus tetap bertahan, aku harus tetap baik-baik saja.
    Tidak mudah bagiku untuk jatuh, aku tidak pandai berinteraksi dengan lawan jenisku, yang dapat kulakukan hanya tersenyum, mengangguk dan mengalihkan pandangan.
    Sudah 6 bulan berjalan, dan aku masih belum bisa menggantikan namanya, menggeser posisinya, ataupun menghapuskan segala tentangnya dari ruang sempit yang sering dia robohkan, yang sering disebut hati.

    Dan dia tiba-tiba kembali datang.

    Kali ini tanpa basa-basi, dia datang kerumahku, membawa satu bucket bunga dan mengajakku berkeliling kota.
    Diterangi cahaya bulan, aku memandangnya, mengingat betul-betul wajahnya yang sedikit demi sedikit berubah.
    Perhatiannya kembali untukku, sosoknya kembali disampingku, dan rindunya kembali memelukku.
    Namun semua itu hanya sejenak, aku merasa seperti mimpi tapi tidak, bucket itu benar-benar ada dikamarku, dan masih segar, aromanya pun masih terasa, namun sosoknya sudah tak ada.
    Dan kali ini dia benar-benar menghilang tanpa kata, kabar, dan jejak.
    ......
    “Hei kamu pelangi abu-abuku,  yang masih tetap semu, walau ku mengadu”

    Sekarang, aku menginjak tingkat universitas dan aku masih tak tahu dia dimana dan bagaimana.
    Hidupku mulai dari awal, kusimpan semua kenangannya, aku ingin bisa menggantikan sosoknya dengan yang lain, entah bisa atau tidak.
    Hidup sendiri memang tidak mudah, semua harus diatur, semua harus ditata, semua harus tetap berjalan baik-baik saja, tanpa kusadari
    sedikit demi sedikit, aku melupakannya.

    Menyibukkan diri memang cara tercepat sekaligus terbaik untuk mengalihkan perhatian, aku sudah mulai tidak peduli dengannya, tidak peduli keberadaannya, dengan siapa dan bagaimana.
    Tapi, kenyataan jauh berbeda, ketika dia kembali, seketika aku berhenti.

    Berhenti melupakannya, dan kembali jatuh padanya.

    Kali ini dia mengajakku ke cafe, mengajakku untuk menikmati malam dengan lantunan piano indah dari pianis cafe tersebut.
    Dan dia, menyanyikan satu lagu diiringi dengan permainan jarinya diatas piano untukku. Hanya untukku.
    Sebuah kejutan yang tak kuduga.
    Dia tak pernah meminta maaf atas kesalahan kepergiannya tanpa kata, dan aku tak pernah merasa dia salah karena meninggalkanku.
    Aku hanya ingin tahu, mengapa ia hanya datang pada beberapa waktu saja.
    Malam itu masih berlanjut, ia membawaku ke daerah yang cukup tinggi sekedar untuk melihat keindahan lampu kota dari kejauhan. Sesimpel itu, usahaku percuma.
    Malam itu, tak akan kulupakan.
    ......
    Keesokan harinya, yap, seperti yang kuduga, dia kembali menghilang. Aku sudah sangat terbiasa dengannya, tapi
    aku mencapai titik lelah.

    Aku sudah tak sanggup menunggu kepastian, menahan semua rasa yang mengguncangku setiap hari.
    Aku sudah sangat lelah mencintainya.
    Sesulit inikah untuk bersama ?
    Aku buka halte, stasiun, ataupun bandara, yang hanya dikunjungi.
    hidupku bukan tester.

    Aku hanya ingin bilang cukup, berhenti, dan selesai.


    “Leaving me was okay. People leave me all the time, I’m used to it. What hurt like hell is when you made me feel so damn special yesterday, and then make me feel so unwanted today.”
    -        (via sadness-0verwhelms-me0 –

    -Okay !! Gimana ? Gantung ? Nanggung ? Haha. Entah yaa itu si Harisnya yang emang tukang PHP apa si Erin yang bego. Tapi inti dari cerita "Stay" ini adalah kesetiaan. Pada kenyataannya perempuan kayak Erin itu buanyak, tersebar luas diseluruh jagat raya, cuma kadang cowoknya aja yang gak ngerti  kalo sebenernya ditungguin, hiks ! Cukup sampe disini postingan kali ini, see you next post and having a wonderful great day ! Yahoo !-

    “Tapi, apakah kau tahu,
    rasanya mencintai
    namun bertahan untuk tidak memiliki ?
    Bertahan untuk tidak mengungkapkan ?
    Percayalah ini lebih buruk
    dari sekedar ......
    Patah hati”

    @viccent22

    Wassalamualaikum wr. wb. !

    Sincerely,     

       -A.M.E.L !-   
  • You might also like