• Takdir Tuhan

    #Assalamualaikum wr wb, Siang menjelang Soreeeeeee, masih seger aja kan ? hehe. Kayak yang aku omongin kemaren tanggal 2 nih, rencananyakan mau posting cerita nah ini udah kelar ceritanya, tapi cuman secuil dikit banget deh, read yaa, thank youuuu~ ;;)#

    Takdir Tuhan



                    Embun pagi ini masih menyelimuti pekat pagi dosaku, entah apa, entah mengapa. Aku mungkin seperti embun saat ini, tak beraturan dan berpindah pindah ke tempat yang lebih rendah, jatuhku saat ini, seperti jatuhku saat embun yang disentuh dan jatuh ketanah, seperti itulah nampaknya aku hari ini.
                    Kusentuh daun mangga yang ada diluar jendela, dari dalam kamar aku masih merenung, entah apa yang kurenungi. Kulihat embun itu jatuh ke tanah, dan kupandangi dari lantai 2 rumahku, embunitu meresap kedalam tanah dan tiba-tiba menghilang tanpa bekas dan bau.
                    Pagi ini, sebenarnya aku tidak ingin melihat apa yang akan terjadi hari ini, entah mengapa, entah apa, akhir-akhir ini setiap malam akan tidur, aku berdoa, semoga mimpi indah, mimpi yang sangat indah sehingga aku tak bangun ke dunia nyata lagi.
                    Nafsu makanku semakin menghilang, tulangku semakin terlihat dari luar, kurus sekali. Minat untuk berangkat sekolahpun tak ada, aku hanya ingin dirumah, menikmati waktuku detik demi detik. Tuhan, apa yang terjadi padaku, kau buat diriku lemah, dan tidak mempunyai semangat hidup.
                    Aku turun kelantai dasar, mengotak atik puing puing kebakaran sabtu kemarin, kembali kuteteskan air mata, tak sanggup kumelihat ini semua. Aku menemukan sepatu baru Kak Lisa, kakak perempuanku yang cantik, sepatu merah itu sudah berubah menjadi hitam, aku coba pakai dikakiku, dan tampak pas kupakai, masih sama ketika aku membeli kado ini untuk Kak Lisa, kakinya sama denganku, tapi aku belum sempat melihat dia memakai kado dariku.
                    Tangisku semakin pecah ketika aku menemukan kalung kesukaan ibu, aku selalu melihatnya dengan kalung itu, tapi sekarang aku hanya melihat kalungnya, tidak dengan ibu. Hiasan ulang tahun yang ditata ayah sudah berantakan dimakan api, masih bisa kubaca disana tertuliskan “Happy Birthday to Lisa Fahresia, 17th” baru saja tulisan itu ditempel, baru saja Kak Lisa berumur 17th tapi kejadian mengenaskan datang, takdir Tuhan mengiringi hari itu, mungkin malaikat sudah berjaga disini.
    Ayah, Ibu, Kak Lisa sedang apa disana ? Bunga ingin ikut kesana, Bunga kesepian, Bunga ingin bertemu dengan kalian, Bunga kangen. Bunga nyesel, malem minggu saat ulang tahun Kak Lisa, Bunga justru pergi sama temen, kalo Bunga dirumah mungkin Bunga sekarang udah ikut kalian, tubuh Bunga pasti udah dikubur disamping kalian sekarang, dan pasti Bunga gak akan sendirian. Ayah, Ibu, Kak Lisa, tunggu Bunga yaa, mungkin sebentar lagi Bunga juga akan ikut kesana.

    #Nice ? ato biasa biasa aja ? itu terserah kalian mau mandang gimana, intinya, sayangi dan pedulikan keluargamu daripada temanmu. Toh ? kalo kamu sakit ato meninggalkan keluargamu juga yang ngurusin kamu. Oke ? Wassalamualaikum wr wb #
  • You might also like