# Assalamu'alaikum wr.wb :* . I'm back mas bro mbak bro dan kawan kawan semuanya yang sudah setia menunggu postingan saya yang menarik dan berkualitas ini *maaf otak saya lagi kocak nih*. How are you today ?? :D , hari ini aku emang lagi seneng baget, aku seneng pasti bagi-bagi, jadi begini kabar baik untuk hari ini :), aku hari ini gak posting curhatan aku nih because, setiap kali ada yang baca postingan kemarin maka setiap kali pula ada yang tanya "Amel, itu buat siapa hayooo ?" alhasil aku cuman bisa nyengir sambil bilang "Buat seseorang". Satu persatu orang tanya dan akhirnya aku bingung sendiri mau ngeles apa lagi. Maka dari itu, haha , aku mau posting cerita eh bukan deng, tepatnya cerpen, tapi cerpen ini gak bersifat bahagia seperti aku hari ini, cerpennya bersifat ngenes, kasihan, dan aku sih berharap nih cerpen bakal bisa bikin kalian semua nangis *tapi kayaknya gak selebay itu deh*.
Ceritanya ringkes banget, aku baru bikin jam 12an tadi abis pulang dari ngerjain tugas, soalnya aku kangen berat sama blogku yang unyu, imut ini *haha*. sebenernya kesedihan dan kegalauan ini sedikit mewakili perasaanku yang lagi dilema *halah* oleh seseorang, so gak perlu basa basi, gak perlu banyak cingcong, let's read ~~~~~~~~~~~ :) ;)#
Ayah, aku mencintaimu :’(...
Sebuah mobil melaju kencang di tol Beringin, mobil itu dinaiki keluarga kecil yang terdiri Ayah, Ibu dan satu anak perempuan yang bernama Keke. Dalam perjalanan pulang setelah perlombaan balet, keluarga itu berseda gurau di dalam mobil sehingga ayah Keke tidak memperhatikan jalan sekitarnya, karena kelalaian itulah mobil keluarga Keke menabrak truk pembawa bunga, ayah Keke mencoba menghindari truk itu, tapi sudah terlambat, karena kekhawatiran ayah, ayah melindungi Keke sebisanya sampai kaki ayah Keke harus terjepit diantara ban mobil truk bunga itu, Keke yang waktu itu baru berumur 9 tahun hanya dapat melihat perjuangan ayahnya untuk menyelamatkan hidupnya, dia tidak akan melupakan peristiwa naas itu.
Setelah polisi datang, ayah Keke yang dalam keadaan mengenaskan langsung dibawa ke Rumah Sakit Tugu untuk diselamatkan, Keke yang terlihat khawatir melihat ayahnya dalam keadaan itu hanya dapat menangis, sedangkan ibu Keke justru terlihat tak peduli terhadap semuanya.
Ayah Keke siuman dan disambut bahagia oleh Keke, karena ayahnya masih hidup meski sekarang hanya memiliki satu kaki untuk berjalan. Ibu Keke juga menjenguk suaminya tapi bukannya bersyukur, ibu Keke justru marah dan tidak terima kalau ia harus mempunyai suami yang cacat, ia meminta ayah Keke untuk menceraikannya, ayah Keke menyanggupinya. Maka Keke harus memilih dengan siapa ia akan tinggal, dengan kekecewaan besar kepada ibunya, Keke memilih tinggal bersama ayahnya, orang yang sudah membuatnya masih hidup sampai sekarang.
Tiga tahun telah berlalu, Keke dan ayahnya hidup dalam kesederhanaan, meski kadangkala Keke merasa iri dengan teman-temannya yang hidup serba ada, berbeda dengan kehidupannya yang harus menderita karena harta ayahnya diambil oleh ibunya sendiri, Keke tapi tidak iri ketika temannya bersama ibu mereka, ternyata Keke sangat membenci ibunya sendiri.
Keke pulang sekolah dan berjalan melewati sekolah balet disekitar pasar yang jauh dari rumahnya, Keke ingin belajar menari lagi, maka setiap hari ia pergi kesana untuk melihat anak-anak lainnya menari, meski ia hanya dapat melihat dari luar dan jalan yang ia lewati berbeda arah dengan rumahnya.
Keke mempraktekkan tarian yang ia pelajari tadi, ketika ayahnya pulang dari kerja pembuatan baju itu Keke langsung menceritakan apa saja yang baru saja ia lihat, hingga akhirnya Keke mengatakan kalau ia ingin mengikuti sekolah balet lagi seperti yang ia lakukan saat ia kecil, tapi ayahnya mengatakan kalau Keke belum bisa ikut sekolah balet itu lagi karena ayahnya tidak mempunyai uang untuk menyekolahkan Keke. Keke terlihat kecewa, karena dulu apa saja yang ia inginkan dapat digapai dengan mudahnya, berbeda dengan sekarang, apa yang Keke inginkan selalu berat terasa karena butuh perjuangan yang besar.
Keke marah dengan keputusan ayahnya, ia baru kali ini menginginkan sesuatu, tapi tidak tercapai, Keke membantah ayahnya sambil menangis.
“Bukankah Keke sudah mendapatkan nilai yang bagus ? Kenapa ayah tidak memenuhi keinginan Keke?” Keke berteriak kepada ayahnya.
“Bukannya ayah tidak memenuhi keinginanmu Keke, tapi apa daya, ayah belum mempunyai cukup uang untuk menyekolahkan Keke disana.” Kata ayah perlahan dengan tatapan bersalah kepada Keke.
“Kenapa ayah berbeda sekarang ? ayah pulang kerja sore dan tampak tidak memperdulikan Keke ? apa ayah sudah tidak menyayangi Keke lagi ?” kata Keke.
“Ayah menyayangimu, ayah ingin membahagiakanmu, tunggulah beberapa saat lagi, kita akan kembali seperti dulu, ayah akan berusaha sekuat tenaga” kata ayah sambil menangis melihat kekecewaan Keke.
“Ayah, Keke sudah cukup membuat kehidupan ayah tertatih, mungkin memang sekaranglah saatnya Keke harus berjuang untuk kehidupan Keke sendiri, ayah tidak perlu memperjuangkan Keke lagi, jadi biarkanlah Keke pergi untuk melewati ini semua” Kata Keke sambil menangis tak tahan melihat ayahnya menderita karena dia lagi.
Waktu berjalan hingga malam, Keke meninggalkan rumahnya dan berpamitan kepada ayahnya,
“Keke janji tak akan menemui ayah sebelum Keke berhasil” kata Keke berjanji dengan ayahnya.
Ayah Keke tak dapat mencegahnya pergi, karena Keke sudah memutuskan jalan hidupannya sendiri.
Keke sampai di sekolah balet yang ia tuju, ia bertemu dengan perempuan cantik yaitu guru balet disana, Keke menceritakan semuanya kepada guru itu dan akhirnya guru itu mengerti dan mengijinkan Keke tinggal dan belajar disana, disanalah Keke memulai lembaran baru dan kariernya dibidang tari kembali lagi.
Penampilan perdana Keke hari ini dimulai ketika ia berumur 15 tahun, ia ingin mengirim undangan kepada ayahnya, tapi Keke belum berani karena ia sudah berjanji jika ia menemui ayahnya setelah ia berhasil nanti, sedang sekarang saja Keke baru memulai pertunjukan perdananya.
Ayah Keke sedang mencari kain untuk membuat baju, setelah menemukan kain yang ia cari, ia melihat kain untuk pakaian balet, ayah Keke ingin membuatkan baju untuk Keke, ia membeli dan mulai membuat pakaian itu untuk kado Keke ketika ia berumur 17 tahun.
Nama Keke semakin melambung dan semakin banyak orang pula yang mengagumi talenta Keke. Keke semakin sibuk hingga ia lupa akan janjinya dulu kepada ayahnya. Keke memang terlahir dengan talenta menari yang bagus, maka dari itu ia menggelutinya sungguh-sungguh hingga ia bisa menjadi seperti sekarang ini.
Ayahnya melihat wajah Keke terpapang di berita utama koran, ayah Keke bangga dengan prestasi yang sudah digapai Keke, ia ingin mengatakan bahwa itu anaknya, tapi ia justru berfikir bahwa tidak bertemu selama 3 tahun akan membuat Keke melupakannya.
“Pasti Keke sudah melupakan ayah.” Desah ayah dalam hati.
Pertunjukan Keke yang kedua akan dimulai, Keke bangga dengan apa yang sudah ia gapai sekarang, ia benar-benar memulai semuanya dari nol, dan sekarang ia sudah dipuncak. Dalam pertunjukan ini, Keke menjadi tokoh utama, ia diberi kepercayaan oleh gurunya, Keke menyanggupinya, namun dibalik orang yang mengaguminya ada orang yang membencinya. Orang itu bernama Hesti, dia sudah masuk ke sekolah itu sebelum Keke datang, maka dari itu dia tidak terima kalau dipertunjukkan ini Kekelah yang menjadi tokoh utama.
Hesti memulai rencananya mulai dengan bunga yang nanti akan ditaburkan saat Keke tampil *pasti kalian mikir buat apa ada bunga? Cek di cerita awal waktu kecelakaan ketika Keke dan keluarganya menabrak truk bunga, sejak saat itu Keke membenci bunga* , dan karung gandum yang diikat diatas panggung untuk menjatuhkan Keke. Keke mengirim undangan pertunjukan kepada ayahnya, setelah itu Keke mengecek tata panggung untuk pertunjukannya nanti, Keke tidak menyadari akan rencana Hesti, dia mulai mengecek lampu dan tata panggungnya, tapi ia tidak tahu kalau ada karung gandum yang diikat diatas panggung. Hesti senang dan berharap rencananya untuk menghancurkan Keke berhasil.
Tukang pos mengantarkan undangan itu pada ayah Keke, ayah Keke senang karena ternyata ia masih dianggap ayah bagi Keke, dia bersiap untuk datang ke pertunjukan itu dengan membawa kado baju balet yang sudah dibuatkan untuk Keke, meski ulang tahun Keke masih satu bulan lagi. Ayah berangkat kepertunjukan dengan pakaian biasa dengan membawa coklat dan kado untuk Keke.
Pertunjukan dimulai, ayah Keke duduk di kursi paling depan dan disamping kanan kirinya ada orang yang mencurigakan dengan membawa satu karung penuh bunga, ayah Keke hanya melihat sejenak dan kembali melihat ke pertunjukan itu. Keke tampil dengan balutan busana yang yang cantik dan indah, dia menari dengan anggun dan penuh pesona, hal itu membuat ayah Keke terharu atas semua perjuangan Keke selama ini.
Pertunjukan selesai, penonton berdiri dan memberikan applause kepada Keke, Keke senang ayahnya datang, tapi Keke kaget ketika orang yang disamping ayahnya itu melempar bunga kepadanya, dan itu membuat shock Keke, sehingga Keke tak bergerak ketika melihat bunga dan kembali teringat tentang kejadian 5 tahun lalu. Hesti yang berfikir Keke akan berlari masuk menuju balik ruangan langsung menarik tali yang berhubungan dengan gkarung gandum itu, tapi itu justru mengenai pasangan menari Keke yang bernama Yogo, karung itu mengenai bahu Yogo hingga terkilir, pertunjukan itu langsung berantakan dan Keke yang dianggap bersalah, karena ia yang bertanggung jawab atas semua ini. Sehingga Keke hanya bisa semakin terpaku diatas panggung pertunjukannya.
Rencana Hesti memang tidak berjalan sesuai keinginannya, tapi ini semua sudah cukup membuat nama Keke jatuh dan tidak dipercayai orang-orang. Ayah Keke yang melihat itu semua langsung naik diatas panggung dan meminta penonton untuk tidak mengolok-olok Keke lagi, tapi ketika ayah Keke ditanya “Siapa kau ?” oleh penonton, ayah Keke justru berkata bahwa ia hanyalah orang yang membantu Keke, dengan keadaan ayah Keke yang tidak normal, mereka semakin memperolok Keke dengan kata-kata kasar. Keke hanya terdiam, sedang ayah Keke mencoba melindungi Keke sekuat tenaga.
Satu bulan setelah kejadian Keke menjadi tak peduli dengan kehidupannya, ia sekolah hanya sekedar berangkat, kehidupannya menjadi tidak teratur sekarang. Ketika Keke membantu ayahnya memberesi kamar ayahnya, Keke melihat kardus kusam yang membuat Keke penasaran dan Keke membukanya, ternyata itu pakaian balet yang ayah Keke buat. Ayah masuk mengecek dan justru melihat Keke sedang memegang pakaian itu, dan ayah Keke kaget dan langsung merebut pakaian itu dari Keke.
“Kenapa Keke membuka kardus itu ?” ayah bertanya dengan panik.
“Apa itu untukku ? Ayah membuatkan itu untuk Keke ?” Keke justru bertanya.
“Ayah tidak akan menjawab hal yang sudah membuatmu sakit dan tak berdaya seperti ini.”
“Aku baik-baik saja ayah, biarkan aku mencobanya sejenak”
Ayah luluh dengan kata-kata Keke, dan ia membiarkan Keke mencoba baju itu, baju itu melekat indah ditubuh Keke.
“Kenapa ayah tidak memberikannya padaku?” tanya Keke lagi.
“Ayah akan memberikannya ketika kau berusia 17 tahun besok, kurang dua hari lagi menunggu genapnya umurmu” terang ayah.
Tiba tiba ada orang yang mengetuk pintu rumah, dan orang itu adalah guru balet Keke yang ternyata adalah teman ayah Keke ketika SMA. Mereka berbincang panjang dari mulai ketika kecelakaan itu terjadi dan menyebabkan kaki ayah Keke tinggal satu, dan perceraian orang tua Keke. Guru balet Keke meminta Keke untuk tampil diacara pertunjukan 2 hari lagi, Keke mengatakan kalau dia tidak bisa, kariernya hancur, bahkan karier temannya juga hancur karena Keke, guru balet mengatakan kalau Yogo baik-baik saja sekarang, ia masih bisa menari dan ia tidak marah dengan Keke, karena Yogo tahu kalau dibalik kehancuran itu adalah Hesti. Hesti sekarang juga ikut hancur karena rencananya terbongkar, maka dari itu guru Keke ingin mengembalikan Keke ketempat seharusnya ia berada sekarang. Keke berfikir dan akhirnya menyetujuinya.
Keke berangkat menuju sekolah baletnya dulu, ia bertemu dengan Yogo dan disambut manis dengan senyuman Yogo yang mendukung Keke untuk kembali menari seperti dulu, merka memulai membentuk koreografi tarian dan mulai berlatih dengan sungguh-sungguh karena mereka hanya mempunyai 1 hari untuk berlatih, karena esoknya mereka harus kembali tampil dipanggung pertunjukan setelah 1 bulan kabar mereka hilang begitu saja.
Come Back Stage mereka *halah bahasane kayak yang korea-kore gituh, :p* dimulai. Mereka menari dengan indahnya, dengan Keke yang memakai baju buatan ayahnya dan dengan pengahayatan mereka memulai pertunjukan, dan berhasil membuat penonton terpesona dengan tarian mereka, mereka diterima kembali oleh masyarakat. Mereka adalah korban dari pencorengan nama baik, mereka orang yang selalu berusaha untuk apa yang mereka inginkan, mereka adalah manusia yang kuat dan tangguh.
Di akhir pertunjukan, Keke meminta maaf atas semuanya,
“Keke minta maaf atas kesalahan Keke yang mungkin orang tidak bisa memaafkan Keke. Keke berterimakasih kepada Tuhan, dan kalian semua. Tapi satu yang ingin Keke akui dan banggakan, orang yang kemarin melindungi Keke dari olokan pentonton waktu itu, dia adalah ayah Keke, ayah yang sudah sangat berjasa dengan Keke, ayah yang selalu memperjuangkan semuanya untuk Keke, Keke senang atas perjuangan ayah, dan Keke ingin menunjukan bahwa ayah Keke yang sekarang tidak sempurna dari luar, mempunyai kesempurnaan hati, hati yang indah dan bersih. Keke sedih ketika penampilan Keke yang pertama tidak dilihat ayah, tapi dipenampilan kedua Keke ayah datang, dan Keke senang tapi pertunjukan kedua Keke gagal dan itu membuat Keke bersalah dihadapan ayah, tapi ayah selalu mendukung Keke untuk bangkit, ia tak ingin semuanya berakhir dengan sedih, ia ingin membahagiakan Keke dengan cara yang benar. Saat ini, Keke baru mengetahui kalau hal yang berharga bagi Keke bukan hanya balet, dan sekolah, tapi justru Ayahlah, orang yang paling berharga, dan ketika Keke kehilangan ayah suatu saat nanti, Keke yakin, gak akan ada orang yang bisa menggantikan posisi ayah. Ayah, Keke sayang sama ayah, Keke gak mau kehilangan ayah, Keke janji gak akan pergi dari sisi ayah lagi. Ayah, aku mencintaimu” Keke mengatakan sambil menangis dan membuat penonton terharu, ayah ikut menagis dan semuanya larut dalam kesedihan. Keke telah kembali keasalnya, dimana tempat yang ia sukai, bersama orang yang ia kagumi. Kehidupannya dulu telah kembali. Ayah dan Keke hidup dalam keserasian dan kebahagiaan yang tidak semua orang dapat memiliki kebahagiaan itu.
# End !!!!!! gimana persaan kamu setelah membaca cerpen ini, sedih ? kangen ? atau iri dengan kebahagiaan si Keke ? yaaahhh, itu semua terserah kalian mau mandang ini cerpen gimana, yang jelas, cerpen ini ngasih amanat buat you ! you ! you ! untuk selalu nyayangi Ayah kalian, gak cuman Ayah juga, tapi Ibu dan Kakak serta Adik kalian juga musti kalian sayang dong. So, bye the way busway, mungkin cukup ini aja aku ngoceh buat kalian semua. Aku tunggu respon kalian di twitter atau facebook atau yang lain lain yaaa ! Aku berharap ini jadi salah satu cerpen yang bagus :). Makasihhhhh :* {} :D . Wassalamu'alaikum. wr. wb. #
-
Ayah, Aku Mencintaimu
Unknown 9/30/2012 03:59:00 PM
Unknown
Integer sodales turpis id sapien bibendum, ac tempor quam dignissim. Mauris feugiat lobortis dignissim. Aliquam facilisis, velit sit amet sagittis laoreet, urna risus porta nisi, nec fringilla diam leo quis purus.