Jenny,
gadis remaja yang baru saja masuk ke bangku SMA, yang juga mempunyai kecantikan
yang tiada tara. Sayangnya, dia tidak mempunyai hidup yang lama. Kehidupannya
mulai terhitung sejak ia didiagnosa oleh dokter bahwa ia menderita penyakit Dextrocardia, yaitu penyakit jantung
bawaan sejak lahir, yang jarang dimiliki orang lain dan belum ditemukan
obatnya.
SMA Negeri 6 Semarang, disinilah
tempat ia menimba ilmu, mempunyai banyak teman dan mempunyai banyak pengalaman
yang berharga. Di sekolah inilah juga, dia mulai menikmati hidupnya yang sudah
tidak lama lagi.
212121
15 Agustus
2011
“Jennn…!!!
Tunggu aku !!!” teriak Icha memanggil dan mengejar Jenny.
“Oh
ya, kenapa ? Ayo cepet kejar aku !” balas Jenny sambil tersenyum kecil.
“Larimu
kenceng banget sih ! capek aku ngejar kamu !”
“Inikan
pelajaran olahraga, jadi harus lari, biar sehatttt….”
Sesampainya di sekolah, Jenny lagsung
mengambil bola basket, permainan yang paling ia sukai sejak kecil. Icha yang
mengetahui Jenny membawa bola itu, merebut dan melarang Jenny untuk tidak
bermain baske lagi.
“Kau
tidak boleh bermain lagi, apa kau tidak ingat, baru saja kau keluar dari rumah
sakit gara-gara bola ini, kau mau masuk kesana dan tersiksa lagi ?” Omel Icha
“Aku
sehat-sehat saja kok, kembalikan bola itu !” sahut Jenny dengan manis.
“Tidak
!” Jawab Icha dan langsung pergi meninggalkan Jenny.
212121
Flashback
21
Januari 2010,
“Waktumu
tidak lama lagi” kata Dokter Chan.
“Tinggal
berapa waktuku ? 5 tahun ? atau justru 1 tahun ?” Tanya Jenny kepada Dokter
Chan.
“Hanya
2 tahun, persis ketika kau kelas 2 SMA. Namun, jika kau menemukan pendonor
jantung, kau masih bisa hidup lebih lama.” Terang Dokter Chan.
“Hanya
tinggal sedikit, mungkin aku bisa melakukannya.” Kata Jenny sambil melamun.
Icha yang mendengar pembicaraan mereka
berdua langsung menangis dan pergi meninggalkan ruang Jenny menginap.
Itulah yang menyebabkan Icha semakin
khawatir tentang umur Jenny, ia takut kehilangan Jenny, sahabat sejak kecilnya.
Icha menemui Dio, salah satu kakak kelas
populer yang mengagumi kecantikan Jenny, dan Jenny juga salah satu penggemar
berat Dio. Icha menerangkan tentang apa yang ia dengar di rumah sakit tempat
Jenny menginap. Dio yang mendingar hanya dapat melamun dan tidak bisa melakukan
apa-apa, karena itu berhubungan dengan jantung, organ yang tidak bisa
didonorkan orang banyak, harus ada yang meninggal dari pendonor itu.
“Begitukah
? Apa yang bisa aku lakukan jika seperti ini ?” kata Dio dengan pasrah.
“Jadi
kumohon, berhentilah mencintainya, kagumi orang lain yang lebih cantik dari
dia, Jenny tidak ingin menyakiti orang lain.” Mohon Icha kepada Dio.
“Tidak
! Dia akan selalu hidup. Aku akan membahagiakan hidupnya.” Bantah Dio dan
langsung meninggalkan Icha.
212121
19
Oktober 2011
Suara bola basket terdengar dari lapangan tengah, siapa
lagi kalau bukan Jenny, gadis yang hobi memainkan bola basket sepulang sekolah.
Dio melihatnya dari jauh, dan mulai untuk berpura tidak tahu tentang umur
Jenny.
Jenny mulai lelah, dia memainkan bola basket dengan lemah,
sampai akhirnya bola yang ditembakkannya tidak sampai di ring basket. Jenny
mulai pusing dan lemah.
“Tidak, jangan
sekarang, kumohon jangan. Aku tidak boleh semakin lemah, aku harus bisa hidup
lebih panjang.” Sendu Jenny. Hingga hidung Jenny mulai mengeluarkan darah,
Jenny langsung lari menuju kamar mandi sekolah.
“Jennn… kamu kenapa
Jenn.. hidungmu berdarah..” Dio menghampiri Jenny dengan khawatir.
“Hah ? aku baik-baik
saja. Tadi bola basket ini mengenai hidungku, makannya hidungku berdarah.”
Terang Jenny dengan berbohong.
Dio segera mengambil
air es dari kanti dan sapu tangannya, dan ia mulai menghapus sedikit-demi
sedikit darah yang ada di hidung Jenny.
“Aku bisa sendiri,
kemarikan sapu tangannya !” Bantah Jenny
“Ssssttt… diam, aku
sedang membersihkan darah orang yang baru saja berbohong.” Goda Dio.
“Kau mengetahuinya ?
Darimana ? Maaf jika aku berbohong.”
“Tidak masalah, asal
kau mau menjadi kekasihku ?”
“Kau bercanda, terlalu
sempurna kau ini.”
“Tidak, kau yang
terlalu sempurna untukku nona.”
Mata mereka berdua
mulai berkaca-kaca karena bahagia, mereka tidak bisa menyembunyikan
perasaannya. Dan akhirnya 19 Oktober 2011, tanggal jadian mereka, hal yang
tidak disangka. Tak ada kabar burung, 2 murid populer disatukan karena cinta,
yang keduanya sama-sama tidak ada yang berani melawan, karena yang cewek
cantik, dan yang cowok juga ganteng. Perfect banget.
212121
21 Desember
2011
Jenny menatap kalender yang sudah
banyak coretan tentang hari-hari yang dilewatinya, ia menangis mengingat kata
Dokter Chan tentang hidupnya, umurnya tak lama lagi.
“Tahun
Depan, aku sudah tak ada di dunia ini ?” cepat sekali, aku belum bisa membahagiakan
Dio. Akankah aku benar-benar mati ? pergi dari dunia ini ?” Tanya Jenny dalam
hati.
“Hey,
percayalah Jenny. Kau akan mendapatkan pendonor, kau akan selalu hidup, kau
akan hidup lebih lama dengan jantungmu yang baru nanti ! kau akan selalu
mengukir kenangan indah bersama Dio, kau akan membahagiakan Dio kan ? kau tak
mau Dio sakit bukan ? kau harus selalu hidup untuk menemaninya !” Jenny
optimis.
212121
14
Februari 2012
“Diooo
!!!” teriak Jenny memanggil Dio dengan berlari.
“Heyyy
! cukup ! kau tidak boleh terlalu lelah, kau bisa pingsan nanti !” teriak Dio
dengan menghampiri Jenny.
“Kau
tidak memberiku coklat ? Ini hari kasih sayang hlooooo….” Jenny memohon.
“Aku
tidak mau memberimu coklat, aku akan memberimu kenangan.” Sahut Dio, dan
membawa lari Jenny untuk mengikutinya pergi.
Waduk
Wadas Lintang, tempat indah yang berada di puncak gunung daerah Kebumen, Jawa
Tengah.
“Indah
bukan ?” Tanya Dio
“Tidak
hanya indah, ini Kuasa Tuhan.” Jawab Jenny dengan kagum.
“Tuhan
menciptakan adil, ada yang baik, pasti juga ada yang buruk, kelebihan dan
kekurangan, bahagia dan kesengsaraan, dan juga antara sempurna dan tidak sempuna.” Terang Jenny.
“Kau
tak sempurna pada jantungmu, tapi lainnya, kau lebih dari sempurna, kau
mempesona !” Ucap Dio sebagai penyemangat.
212121
03
Juli 2012
Kenaikan
kelas bagi kelas X dan XI.
“Yeeeyyyyyy….
Aku masuk IA 1. Ye.ye.ye.ye.. aku IA” sorak gembira Jenny.
“Selamat
ya cantik..” Ucap Dio.
“Terimakasih..
gantengggg…” Balas Jenny dengan manja.
212121
12
Agustus 2012
“Kau
puasa hari ini ?” Tanya Jenny kepada Icha.
“Tidak,
aku sedang dapet. Kenapa ?” Tanya Icha kembali.
“Aku
ingin mengajakmu makan, karena hari ini aku juga sedang tidak puasa. Kau mau ?”
“Baiklah….”
Jenny
meminjam gitar milik pengamen jalanan dekat dengan tempat ketika ia makan, dan
mulai memetik senar gitar dan menyanyikan lagu kenangan bersama Icha sewktu
mereka kecil dulu. Icha yang mendengar tertawa kecil dan terkagum, dia juga
mulai ikut menyanyikan lagu bersama Jenny.
Senyuman Jenny membuat Icha teringat
umur Jenny, ia berhenti menyanyi dan mulai memandang Jenny dari hati, ia takut
tidak bisa melihat senyum manis Jenny lagi.
212121
07
Oktober 2012
Wajah
Jenny hari ini terlihat lebih cantik, dia sedang malas berdandan. Wajahnya
sangat berbeda.
“Jen,
kau terlihat lebih cantik hari ini.” Sapa Icha.
“Perempuan akan terlihat
cantik bila dirinya sedang sakit. Apa aku terlihat sedang
sakit ?” Tanya Jenny.
“Huss
! Kau ini, tidak baik berkata seperti itu !”
Pelajaran ke-4 dimulai, Jenny sebagai
sekretaris kelas diminta menulis didepan, hingga akhirnya dia lelah dan mulai
kehilangan keseimbangan sampai ia jatuh.
“Jen,
kamu gak papa ?” Tanya temannya.
“Aku
baik-baik saja, aku tadi terpeleset karena ini (Jenny menunjukkan penghapus
yang ada di dekat kakinya)”
Icha
yang melihat hanya tersenyum geli. Jenny selalu membuat orang tersenyum.
Jenny
mulai lelah dan hidungnya mulai kembali berdarah, Jenny yang kaget tidak
sengaja menjatuhkan buku dan peralatannya. Icha yang melihat lantas menghampiri
Jenny.
“Aku
gak papa cha, aku sehat-sehat aja, aku gak lagi kambuh, aku baik-baik aja.”
Jenny menerangkan sambil menangis, sampai akhirnya Jenny pingsan dipelukan
Icha.
212121
14
Oktober 2012
2
minggu Jenny berada di rumah sakit, dan ia juga belum sadar. Selama 2 minggu
manusia tidak makan, dan tidak mandi. Jenny terlihat berbeda, ia mulai terlihat
pucat. Icha menangis setiap melihat tubuh Jenny terbaring.
212121
19
Oktober 2012
Jenny sadar ketika ia sedang ditangisi
oleh banyak teman-temannya. Setelah mengetahui Jenny sadar, teman-teman
semuanya bahagia dan merayakan kebahagiaannya. Sayangnya, Dio justru menangis
di depan Jenny. Jenny bahagia karena ia ternyata masih bisa hidup. Ia berjanji
akan merayakan anniversarynya dengan Dio besok. Dio tersenyum kecil
mendengarnya.
“Aku
mempunyai sesuatu untukmu.” Kata Dio
“Apa?”
Dio
menunjukkan cincin pasangan yang diukir di depan dengan DJ (Dio Jenny) dan
dibelakangnya nama masing-masing. Jenny menangis melihat semuanya, senyumnya
lebih indah dari biasanya, sangat mempesona.
212121
20
Oktober 2012
Jenny menangis merasa harinya
benar-benar tidak lama lagi. Dia mencabut infuse ditangannya, dan ia berlari
keluar rumah sakit menuju rumah Dio. Jenny mengetuk pimtu rumah Dio pukul
04.00, Dio kaget dan enggan pergi dengan Jenny, karena ia tahu Jenny sedang
sakit, namun ia kembali melihat Jenny, yang saat itu berwajah khawatir, maka
Dio mengabulkan permintaan Jenny.
“Aku
ingin hari ini menjadi hari paling bahagia !” Jenny optimis.
Dio dan Jenny pergi ke pantai pagi
hari, bermain air laut.
“Jika
Ratu bisa sembuh dari penyakitnya dengan merendam diri di air laut, apakah aku
juga bisa ?” Tanya Jenny
Siangnya Dio dan Jenny pergi
ke mall untuk menghilangkan kepenatannya di rumah sakit.
“Jika
Lara Hati dapat sembuh dengan pegi kr mall, apa aku juga bisa ?” Tanya Jenny
Sore hari, Dio dan Jenny kembali ke
pantai saat pagi hari tadi mereka bersama. Jenny menangis melihatnya, dia yakin
jika esok dia tidak akan bisa melihat keindahan pantai dengan seorang laki-laki
yang berada disebelahnya, maka Jenny meminta Dio untuk memberikan cincin yang
diberikan kemarin, Jenny membuang cincin Dio yang berukirkan nama Jenny ke laut
dan mengatakan :
“Hey, kau gadis jelek bernama
Jenny Rahastiya, jangan kembali lagi, kau hanya akan mengganggu hidup Dio, kau
harus pergi, aku tak suka melihatmu ! Pergi Kau !” Jenny mengatakan dengan menangis.
Jenny
melepas cincinnya dan juga membuangnya ke laut, ia kembali berkata :
“Hey, kau pemuda tampan
bernama Dio Wijaya Hardiningrat, lupakan Jenny, kau fikir hanya dia perempuan
yang dapat kau dayangi ? ada banyak permpuan yang lebih cantik darinya. Lupakan
Jenny, cepat !” teriak jenny sambil menangis.
Dio seketika kaget dan memeluk Jenny
serta mengatakan “Kenapa kau membuangnya ? kau tidak suka ?. aku tidak akan
pernah bisa melupakanmu.”
“Kita
usai sekarang, aku bosan denganmu !” sentak Jenny
Dio
menangis melihat tingkah Jenny yang berbeda, sedangkan Jenny hanya diam dan
pergi meninggalkan Dio sambil menangis. Jenny hanya ingin Dio bahagia tanpa dia
dan tidak menangisinya kelak.
212121
21
Oktober 2012
Pukul 10.21, Jenny menghembuskan nafas
terakhirnya ketika ia sampai di rumah sakit. Seluruh teman Jenny menangis dan
menuju rumah sakit untuk layat, sedangkan Dio tidak percaya mendengar kabar
itu.
“Tidak
! Kemarin di masih bersamaku, dia denganku kemarin, tak mungkin jika ia sudah
meninggal dunia sekarang.” Dio mengelak.
Dio yang tidak percaya, hanya dapat
menangis melihat jenazah Jenny. Dia mulai sadar beberapa pertanda yang
doberikan Jenny kemarin.
“Dia
mengajakku ke pantai untuk mengenang saat pertama kami, dia mengajakku ke mall
untuk mengatakan, bahwa ia akan melakukan hal yang tak ia suka sebelum
kematiannya, dia membuang cincin ke laut agar tak ada benda kenangan antara
kami, dan dia mengatakan putus, agar aku tidak mengingatnya” Sungguh, ia sangat
pintar.
Kesadaran Dio membawa kebahagiaan bagi
semuanya karena Jenny meninggalkan mereka tanpa ada yang terluka, termasuk Dio,
orang yang dianggap Jenny akan terluka jika ia pergi. Selamat Jalan Jenny. :')